Summary seminar parenting dari sekolah kakak Rico
Summary dari seminar kakak Rico dan ditambah dengan tambahan ide dari tehita untuk tumbuh kembang anak (kebetulan anak saya laki-laki dua-duanya jadi lebih banyak contoh mainan laki-laki)
Fasilitasi anak-anak dengan memanfaatkan apa yang ada disekeliling kita
1. Ambil topik tentang jeruk, sambil makan jeruk sambil diskusi warnanya apa, bentuknya apa, rasanya apa
Pergi ke sumber informasi seperti planetarium, kebun binatang n tempat ilmu pengetahuan bukan kemall
2. Ajak anak bermain sepeda
3. Bermain bola tendang, bola basket, lempar bola
4. Siapkan ember untuk menyiram tanaman, siram bunga
5. Sediakan sapu injuk / sapu lidi untuk menyapu, pel buat ngepel
6. Sediakan gayung dan skat untuk cuci sepeda sekalian cuci carport (sediakan sepatu booth supaya anak-anak aman tidak terpeleset air karena licin)
7. Sediakan Puzzle
8. Ajak anak-anak buat susu sendiri/teh Manish (sediakan susu, air dan es) biarkan anak-anak membuatnya sendiri melihat, melakukan, melarutkan dan merasakan
9. Ajak anak memilih makanannya sendiri dan membuatnya sendiri seperti membuat telur dadar, memasak mie dll
10. Ajak anak mencuci kaos kaki sendiri
11. Sediakan kanebo ajak anak lap -lap pagar
12. Botol air mineral bekas bisa dibuat untuk belajar science, bisa dijadikan wadah untuk melarutkan pewarna makanan, mencampur warna (belajar warna)
13. Bekas stick es krim juga bisa dikreasikan
14. Memperkenalkan anak anggota badannya
15. Bernyanyi sambil memgerakan badan, anak-anak memdengar, melihat, melakukan (instruksi)
16. Belajar tinggi rendah
Faktor penghambat perkembangan anak (gangguan belajar)
1. Ediksi gadget
2. Ediksi narkoba
3. Pornografi
Istilah ediksi sama dengan kecanduan
Ujung dari proses belajar yaitu perubahan prilaku ke norma-norma yg lebih baik
Pendidikan berbasis otak
- Anak belajar dg mencontoh
- Sel-sel otak berkembang (otak berkomunikasi), cabangnya tumbuh jika distimulus
- Anak harus kita kembangkan, apa yg menjadi keinginannya,
- Anak diajarkan untuk mengolah informasi untuk mengambil keputusan
- Otak yg merekam, mengingat, otak yang belajar
- mengembangkan anak di tingkat paud yaitu dengan "potensi" bukan "kompetensi" (kompetensi untuk orang yang sudah dewasa orang yang sudah melalui proses pembelajaran yang panjang mulai dari sekolah SD sampai dengan sekolah perguruan tinggi)
- Mengembangkan anak tidak hanya dengan Motorik halus Dan Motorik kasar, kedua hal tersebut kurang lengkap, sekarang harus ditambahkan motorik kognitif (otak/tujuan)
Proses Otak
1. Observasi
2. Ambil keputusan dengan resiko besar
3. Diarahkan supaya potensi anak berkembang
Coba kita meminta anak menggambar apapun yang dibayangkannya dan ceritakan apa yg didalam gambar tersebut dapatkah kita memahaminya? (jangan menjudge anak-anak karena apa yang dituangkannya tidak sesuai dengan harapan kita, berikan anak-anak kesempatan untuk melakukan dan mengekspresikan apa yang mereka inginkan)
Bagaimana cara mengetahui potensi anak dan penangannya (ini PR buat saya untuk lebih dalam lagi belajar tentang ini)
Belajar keaksaran (calistung) dengan cara yang tepat, smooth dan paham, perlahan tidak dipaksakan untuk anak-anak paud.
Keberminatan anak dimana
Dari kecil diajarkan berempati, bantu ibu cari kursi, bantu adek kasih mobil, cara belajar membersihkan tempat tidur, cara belajar cuci kamar mandi,
Apa yg diinginkan anak, apa yg diinginkan ibu, kita membuka diri, rangkul untuk lebih banyak bercerita, membuka dialog, jauhkan gadget
Memperkuat kemampuan, keterampilan, kerajinan tangan,
Hobi adalah kesukaan yg tidak mengganggu aktivitas lain
Ediksi adalah kesukaan yg mengganggu aktivitas lain, Ediksi gadget seperti kecanduan narkoba
Ajarkan anak
Namanya siapa, alamatnya dimana, sekolahnya dimana, kelas berapa
Nama ayah, Nama ibu, Nama nenek, Nama guru, nama teman
Mengelus-elus anak akan merangsang pusat sensory di otak
Anak mengerti tentang dirinya sendiri
Kasih contoh yang bagus buat anak
Cerdas hasil dari proses belajar, bagaimana meresponse terhadap lingkungannya
Kecerdasan Multiple intelligent Kecerdasan majemuk sedang digalakan oleh dikti
Sensitivas kurang sehingga banyak gerak
Maaf jika dalam summary tidak terstruktur, apa yang disampaikan pembicara langsung dicatat (pembicara 2 orang dari psikolog dan dokter)
Komentar
Posting Komentar