Selamat jalan Bapak Hari Darmawan

Ketika saya sedang menonton berita di TV, saya terhentak mendengar kabar kepulangan alm Bapak Hari Darmawan ditemukan disungai cisadane, saya pernah bekerja pada salah satu perusahaan alm Bapak Hari yang dimana beliau sangat dikenal dengan kedermawanannya, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan ,berikut saya kutip dari Ibu Susan kerabat almarhum mengenai catatan dari cucu tertuanya


Selamat Jalan Pak Hari Darmawan,
kami semua mencintaimu
27 Mei 1940 - 10 Maret 2018
Selamat malam bapak & ibu sekalian,
Nama saya Andrew Darmawan
dan saya adalah cucu tertua dari Bapak Hari Darmawan. Saya berdiri disini
atas nama cucu-cucu untuk membagikan sisi dari pak Hari sebagai seorang opa.
Saya kira ada 3(tiga) hal terpenting yang kami sebagai cucunya telah pelajari dari opa:
1. Bersemangat dalam Hidup
2. Setia kepada Tuhan Yesus
3. Memahami Filosofi Penjaga Toko
Poin Pertama : "Bersemangat dalam Hidup".
Sering sekali opa  berkata kepada kami cucu-cucunya:
"You are an old young man,
but I am a young old man!"
Kalian itu orang muda yang tua,
tetapi saya orang tua yang muda!
Cara opa menjalankan hidupnya
setara dengan kehidupan tiga orang!
Beberapa dari kami sudah beranjak dewasa.
Oleh karena kami mulai memikirkan pekerjaan, mata pelajaran, dan lain sebagainya,  kami seringkali lupa bersantai, bernafas sedikit
atau berhenti untuk menikmati hidup
seperti opa.
Pada satu sisi, opa seolah-olah tidak kehabisan tenaga. Tapi pada sisi yang lain, opa juga pandai bersantai. Opa bisa menye-imbangkan kedua hal itu.
Poin kedua : "Setia kepada Tuhan Yesus".
Kami sebagai cucu hanya mengenal opa setelah hidupnya berubah dan percaya Yesus pada Tahun 1991. Kami sangat bersyukur untuk bisa mengenal opa yang bersikap rendah hati dan terus ingin mendengar dan belajar tentang berbagai macam hal.
Lebih penting dari itu semua adalah niatnya untuk terus belajar bagaimana bisa menjadi murid Yesus yang setia, benar, dan sesungguh-sungguhnya mengasihi orang lain.
Ketika kami berkumpul sekeluarga untuk makan, opa selalu memimpin kami dalam doa yang sangaaat panjang.
Kami selalu bertanya
"Berapa lama lagi yah sampai doa ini selesai? Saya laper dan makannya udh dingin"
Tetapi sekarang kami mengerti mengapa doa opa sangat panjang.
Opa berdoa demikian karena ada banyaaak sekali hal di dalam hidupnya yang ia perlu syukuri dan berterimakasih kepada Tuhan.
Poin terakhir : "Filosofi Penjaga Toko".
Ada satu hal yang saya pribadi tidak mengerti dari opa ketika saya masih kecil. Saya selalu bertanya:
"Mengapa setiap kali kemana-mana opa harus memberikan sedekah?"
Setiap hari juga Sincia/Imlek, bawa angpao kemana-mana!
Sekarang saya mengerti mengapa, karena opa dulu pernah bekerja sebagai hansip di pasar baru, hingga hari ini opa masih memegang sikap Penjaga Toko.
Apakah yang saya maksud dengan "Penjaga Toko"?
Apa kaitannya dengan kemurahan hati opa?
Tuhan telah mempercayakan opa dengan begitu banyak harta.
Namun pada akhirnya, opa menyadari bahwa semua harta itu milik Tuhan.
Seperti yang opa suka bilang: "Bisa aja kaya raya tapi uangnya nanti mau dibawa kemana?"
Harta tersebut hanya dititipkan kepada opa, sama seperti TWM, GPM, Matahari,
dan semua perusahaan lain serta karyawan2nya yang hanya dititipkan kepada opa agar digunakan dan diolah
supaya bisa jadi berkat bagi seluruh Indonesia.
Demikian pula dengan hidup opa yang dititipkan kepada opa untuk menjadi berkat bagi seluruh dunia.
Opa Hari ini memang harinya Tuhan.
Opa pantas diberikan nama
"Hari Darmawan".
Ia tidak hanya membawa sinar pengharapan dan kesukacitaan dalam hidup kami seperti matahari, tetapi
ia juga menjalankan hidup yang sangat dermawan.
Saya sangat bersyukur memiliki nama belakang Darmawan. Melalui nama belakang saya, setiap hari
saya teringat nilai-nilai hidup opa
yang telah ditenun ke dalam hidup saya.
Sekali lagi, 3(tiga) hal yang telah opa ajarkan kepada kami adalah:
1. Bersemangat dalam Hidup.
2. Setia kepada Tuhan Yesus.
3. Memahami filosofi Penjaga Toko karena semuanya adalah titipan!.
Sebagai penutup, saya akan membacakan beberapa ayat dari surat Filipi di Alkitab:
" Janganlah melakukan sesuatu
karena didorong kepentingan diri sendiri
atau untuk menyombongkan diri.
Sebaliknya dengan rendah hati
anggaplah orang lain lebih baik dari diri sendiri.
Perhatikanlah kepentingan orang lain,
jangan hanya kepentingan diri sendiri.
Hendaklah kalian berjiwa seperti Yesus Kristus".
Hal terakhir yang cucu-cucu ingin menyampaikan adalah untuk mengundang bapak ibu sekalian yang hidupnya telah disentuh oleh opa untuk membagikan kenangan atau cerita yang mengesankan dari interaksi bapak ibu dengan beliau.
Silahkan mencatat atau memfoto alamat Facebook yang tercantum di layar.
kami berharap kita semua bisa membagikan kenangan tersebut untuk memberkati orang lain.
Cucu Hari Darmawan alm.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Sekolah Dakar Islam (SDI) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Messages Alquran

Resep rendang anak bisa sekalian bekal travelling keluar kota